Bicara soal cara pelaksanaan haji dan umrah, terdapat beberapa perbedaan yang mendasar tentang dua hal tersebut. Perbedaannya terletak pada waktu dan tempat pelaksanaan serangkaian ibadahnya saja.
Perbedaan Haji dan Umrah
Ketika umrah, jamaah melakukan serangkaian ibadah di Mekkah terutama di Masjidil Haram. Ibadah umrah pun dapat dilakukan setiap hari atau sewaktu-waktu selain waktu yang diharamkan.
Sedangkan ibadah haji hanya bisa dilaksanakan di tanggal yang sudah ditentukan yaitu mulai 1 Syawal sampai 13 Dzulhijjah. Haji juga disyariatkan melakukan wukuf dan mabit (menetap). Dalam rukun dan wajib haji, jamaah diwajibkan mengunjungi beberapa tempat seperti Arafah, Mina, dan Muzdalifah.
Sedangkan jamaah umrah tidak perlu mengunjungi tempat-tempat tersebut. Pada dasarnya, ibadah haji mencakup semua kegiatan yang dilakukan ketika umrah ditambah dengan beberapa kewajiban lain seperti wukuf di Arafah, lempar jumrah dan menetap di Mina, serta menetap di Muzdalifah.
Larangan setelah mengenakan Ihram
Terkait cara pelaksanaan haji dan umrah, para jamaah akan diwajibkan mengenakan Ihram. Setelah ihram dikenakan, ada beberapa larangan yang harus dipatuhi. Travel umroh terbaik akan menjelaskan hal tersebut sebelum berangkat dan bahkan sebelum mengenakan ihram juga.
Pria dilarang mengenakan pakaian biasa. Selain itu, pria juga tidak diperbolehkan mengenakan alas kaki yang menutupi mata kaki maupun menutup kepala dengan penutup apapun. Untuk wanita, kaos tangan dan penutup muka tidak diperkenankan. Secara umum, pria dan wanita yang sudah mengenakan ihram dilarang untuk memakai wangi-wangian, bermesraan, menikah, memburu hewan apapun, memotong kuku atau memotong rambut, mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas, dan memotong tanaman di Mekkah.
Keistimewaan ibadah umrah
Jika 10 tahun yang lalu Anda berangkat ke Tanah Suci untuk umrah dan tahun ini Anda melakukannya lagi, maka Allah SWT akan menghapuskan dosa di antara kedua waktu tersebut. Maka dari itu banyak sekali jamaah yang ingin kembali ke Mekkah untuk beribadah lagi.
Di masa Rasulullah SAW, para wanita dan orang-orang yang lemah fisik dan tidak bisa ikut berjihad dalam perang disarankan untuk umrah. Hal ini dilakukan karena ibadah umrah menjadi amalan jihad untuk mereka. Maka jika Anda melakukan ibadah umrah, Anda telah melakukan jihad di jalan Allah SWT.
Melakukan ibadah umrah sama dengan menjadi tamu Allah SWT, sama seperti ibadah haji. Hal yang paling penting dan menarik dari kunjungan ini adalah bahwa doa-doa yang dipanjatkan dan keinginan yang diminta akan dikabulkan. Apalagi keistimewaan yang lebih istimewa dibandingkan hal tersebut? Tidak ada.
Maka dari itu, sangat disarankan dan dianjurkan bagi siapa saja yang memiliki kemampuan untuk melakukan ibadah haji atau umrah. Dengan mengetahui tata cara pelaksanaan haji dan umrah, Anda sudah berdoa untuk dapat melaksanakannya dalam waktu dekat.