Haji dan umroh merupakan ibadah yang dilaksanakan dengan mengunjungi tanah suci (Ka ‘bah) di Makkah yang dikerjakan dengan niat haji dan umroh. Haji adalah salah satu rukun Islam yang ke-5 dan wajib dikerjakan bagi umat Islam yang mampu. Sedangkan umroh merupakan kunjungan ibadah ke tanah suci Makkah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan dapat dikerjakan kapan saja, serta hukumnya adalah sunnah. Anda bisa percayakan pada travel umroh terbaik di Jakarta untuk ibadah Anda yang lebih berkualitas.
Keutamaan Menjalankan Haji Dan Umroh
Ibadah haji dan umroh memiliki banyak keutamaan yang bisa Anda dapatkan. Kedua ibadah ini telah menjadi bentuk dari penyerahan diri kepada Allah SWT dan mempertemukan seluruh saudara sesama muslim dalam satu majlis untuk bisa semakin mempererat persaudaraan. Keutamaan dari ibadah haji dan umroh itu pun telah jelas diterangkan di beberapa hadits.
Pertama, dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda, pelaksanaan ibadah umroh merupakah ibadah yang dapat menghapuskan dosa dan menjadi haji yang mabrur adalah surga sebagai pahalanya.
Kedua, dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda, dengan melaksanakan ibadah haji dan umroh, maka dapat menjauhkannya dari dosa dan kefakiran, yang diibaratkan sebagai alat peniup api yang mampu untuk menghilangkan karat yang terdapat pada besi, emas, dan perak. Pahala berupa surga pun diberikan kepada mereka yang haji mabrur.
Ketiga, dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa dirinya mendengar Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa, siapa saja yang menjalankan ibadah haji dengan rasa ikhlas dan hanya untuk Allah SWT, tanpa adanya sikap keji dan juga kefasikan, maka ia bak dilahirkan kembali tanpa adanya dosa yang melekat.
Memantapkan Hati Dalam Berniat
Niat untuk melaksanakan haji dan umroh haruslah mantap dan berasal dari dalam hati. Imam Nawawi menjelaskan bahwa niat tersebut harus dimantapkan di dalam hati, dilafalkan, dan juga dengan diiringi oleh lafal talbiyah. Beliau juga mengatakan bahwa, niat yang hanya dilafalkan, namun di hati tidak diucapkan, maka ihramnya tidak lah sah. Namun sebaliknya, jika diucapkan di hati dan tidak dilafalkan, maka ihramnya tetap sah.
Niat Haji dan Umroh
Niat haji dan umroh ini sangatlah penting dan menjadi hal yang utama dari sah atau tidaknya kedua ibadah tersebut. Jika tidak dilakukan secara benar, maka ibadah pun tidak sah dan harus untuk diulangi kembali. Berdasarkan Imam Al Ghozali dalam kitab Ihya Ulumuddin disebutkan bahwa terdapat tiga model pelaksanaan haji, yakni haji tamattu, dan haji qiran. Berikut ini adalah pelafalan dari niat haji dan umroh.
Niat Haji
Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma hajjan
Pelafalan tersebut merupakan niat untuk melaksanakan haji dan berihram untuk memenuhi panggilan dari Allah SWT dan hanya untuk Allah SWT.
Niat Umroh
Nawaitul ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma ‘umratan
Pelafalan tersebut merupakan untuk melaksanakan umroh dan berihram untuk memenuhi panggilan dari Allah SWT dan hanya untuk Allah SWT.
Sebagai ibadah yang banyak memiliki keutamaan, tentunya pelaksanaan kedua ibadah ini harus dilaksanakan secara ikhlas dan hanya ditujukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Begitu pun dengan niat haji dan umroh yang harus dilakukan secara benar sebagai sahnya kedua ibadah ini.